- Dongeng Gila Sembuh Dari Lumpuh

LETAKKAN KODE ADSENSE YANG SUDAH DI PARSE DI SINI


Kisah Ajaib Sembuh dari Lumpuh
—————————————————————
Ambil Yang Baiknya Dan Buang Yang Buruknya! Dan Jika Bisa Perbaiki Pula Yang Buruknya :)



Seorang bapak renta yang usianya berkisar 70 tahun berasal dari provinsi Dimyath, menemui Syaikh Muhammad Hasan, dikala itu ia tengah menunjukkan ceramah di sebuah mesjid di kota Makkah Bapak renta tersebut memberi aba-aba supaya Syaikh Muhammad Hasan berhenti sesaat dan memintanya untuk mendengarkan dongeng tentangnya.

Bapak renta berkata, “Wahai Syaikh Muhammad, berkenankah engkau mendengarkan kisahku sebelum melanjutkan pembicaraanmu?”

“Silahkan, majulah ke depan, supaya semua orang yang hadir juga ikut mendengarkan kisah yang ingin Anda ceritakan. Duduklah disampingku, supaya semua orang dapat melihat dan mendengarkan kisah Anda.” Jawab Syaikh Muhammad.

Lalu, mulailah sang Bapak bercerita, “Wahai Syaikh, dulu saya yaitu seorang pria yang terkena sakit lumpuh sebelah. Saya mendoakan semoga Allah menunjukkan kesembuhan untuk semua mereka yang tengah sakit dikala ini, aamiin.”

“Untuk mengobati sakit lumpuh itu saya pergi berobat ke London dan Amerika, tapi Allah belum memilih adanya kesembuhan untuk sakit yang saya derita. Sehingga ketika tidak ada keinginan untuk sembuh sesudah berobat ke semua tempat, pada kesannya saya duduk di dingklik roda selama bertahun-tahun mengharap datangnya mukijat untuk sembuh.

Pada suatu hari anak saya membuka televisi, saya menyaksikan orang-orang bertakbir dan bertasbih di Masjid Haram, saya melihat orang-orang tengah bertawaf mengelilingi Ka’bah, kemudian saya menangis, saya berkata pada anak saya,

“Wahai Anakku, bapak ingin mengunjungi Sang Raja ke istananya, bapak ingin meminta disana semua yang bapak inginkan, bapak sangat yakin, kalau bapak tiba ke rumah Raja itu, semua usul bapak tidak akan ia abaikan dan niscaya akan Ia penuhi.”

“Siapakah Raja yang bapak Maksud?” Tanya anak saya.

“Bapak ingin melaksanakan Haji atau Umrah, bapak ingin masuk Ka’bah dan bermunajat pada Raja di rumah-Nya, hati bapak dipenuhi yakin bahwa kalau bapak pergi ke rumah-Nya dan memberikan keinginan bapak disana, bapak tidak akan di abaikan.”

“Bagaimana bapak dapat melaksanakan umrah atau haji dengan kondisi sakit menyerupai ini”, Tanya anak saya kembali.

“Sewakan untuk Bapak pesawat supaya berangkat ke sana, bapak punya banyak uang, carikan untuk bapak pesawat. Bawa bapak kesana.” Jawab saya penuh yakin pada anak saya.

Dan kesannya saya melaksanakan perjalanan ke rumah Allah.

Lalu si Bapak Tua berhenti sejenak dan menoleh pada Syaikh Muhammad seraya berkata, “Demi Allah wahai Syaikh, saya masuk ke dalam Ka’bah dengan dingklik roda. Lalu meminta pada anak saya untuk menurunkan saya di sisi Ka’bah. Saya duduk bersahabat Ka’bah. Demi Allah wahai Syaikh Muhammad, saya berdoa pada Allah berjam-jam, saya memohon, mengiba, menangis dengan terus mengulang-ulang dua kalimat.”

“Ya Allah, hamba tidak akan pulang, hamba tidak akan meninggalkan daerah ini kecuali sesudah berjalan dengan dua kaki hamba, atau biarlah hamba meninggal di daerah ini.” Saya terus berdoa, memohon, meminta pada Allah, menangis dan terus berdoa dengan keyakin yang sudah memenuhi hati saya, selama berjam-jam tidak ada yang saya katakan selain dua kalimat di atas.”

Akhirnya saya pingjsan lantaran letih sesudah sekian usang menangis, saya tersandar di samping dingklik roda, kemudian saya tertidur sesaat. Saat tidur saya melihat dalam mimpi, bahwa seseorang tiba dan berkata pada saya dengan bunyi yang lantang,

“Berdiri, dan berjalanlah. Seruan itu diulang, “berdiri dan berjalanlah engkau..” seruan itu terus di ulang-ulang.” Tiba-tiba saya terbangun, saya masih mencicipi seruan itu.

“Berdirilah..” Lalu saya berdiri..

“Berjalanlah..” kemudian saya berjalan, sehingga saya hingga di pintu Ka’bah, saya gres tersadar bahwa sebelumnya saya lumpuh, dan sekarang telah dapat berdiri dan berjalan. “Ya Malik (Wahai Raja), Ya Malik., sungguh tidak pernah Engkau menelantarkan mereka yang tiba meminta padamu.” Air mata saya berderai jago wahai Syaikh.”

Demikianlah kisah seorang bapak Tua, seorang pria biasa yang bukan dari golongan seorang wali ataupun seorang alim, tapi hanya seorang pria biasa, akan tetapi hatinya dipenuhi keyakinan kepada Allah, bahwa kalau ia meminta pada Allah dengan penuh kejujuran (shidq) dan keyakinan (yaqin), maka Allah tidak akan pernah mengabaikan usul itu.

Ya Allah, kepada-Mu kami memohon, kepada-Mu kami bersandar dan meminta pertolongan. Adakah yang dapat memberi pelindungan selain-Mu, maka lindungilah ya Allah orang lemah ini yang meminta perlindungan-Mu, gotong royong hamba-Mu lemah, meminta tolong pada Engkau yang Mahakuat.

Ampunilah dosa dan kemaksiatan yang kami perbuat, lantaran tidak ada yang dapat memberi ampun selain-Mu ya Allah. Dunia telah melenakan kami, dan ampunan dari-Mu kami harapkan

Note: Artikel ini berasal dari banyak sekali sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya lantaran sudah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik orisinil yang sudah bersusah payah lagi lapang dada menciptakan artikel ini. Aamiin. 
ETAKKAN KODE ADSENSE YANG SUDAH DI PARSE DI SINI