- Sepatu Dan Sendal Jepit

LETAKKAN KODE ADSENSE YANG SUDAH DI PARSE DI SINI

❤(`'•.¸*♥*¸.•'´)❤

بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

•• Sahabat Cinta Berbagi Ilmu ••
.
::: Kisah Sepatu dan Sandal Jepit :::
❤(`'•.¸*♥*¸.•'´)❤♥♥ ❤(`'•.¸*♥*¸.•'´)❤


Disebuah toko sepatu di daerah perbelanjaan termewah di sebuah kota , nampak di etalase sebuah sepatu dengan bagus diterangi oleh lampu yang indah. Dari tadi beliau nampak jumawa dengan posisinya, sesekali beliau menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memamerkan kemolekan designnya, haknya yang tinggi dengan warna coklat renta semakin menambah kemolekan yang dimilikinya.

Pada dikala jam istirahat, seorang pramuniaga yang akan makan siang meletakkan sepasang sandal jepit tidak jauh dari letak sang sepatu.

"Hai sandal jepit, sial sekali nasib kamu, diciptakan sekali saja dalam bentuk jelek dan tidak menarik", sergah sang sepatu dengan nada congkak.

Sandal jepit hanya bengong dan melemparkan sebuah senyum persahabatan.

"Apa menariknya menjadi sandal jepit ?, tidak ada kebanggaan bagi para pemakainya, tidak pernah mendapat tempat penyimpanan yang istimewa, dan tidak pernah disesali pada dikala hilang, kasihan sekali kamu", ujar sang sepatu dengan nada yang semakin tinggi dan bertambah sinis.

Sandal jepit menarik nafas panjang, sambil menatap sang sepatu dengan tatapan lembut, beliau berkata

"Wahai sepatu yang terhormat, mungkin semua orang akan mempunyai kebanggaan bila menggunakan sepatu yang indah dan glamor sepertimu. Mereka akan menyimpannya di tempat yang terjaga, membersihkannya meskipun masih bersih, bahkan sekali-sekali memamerkan kepada sanak keluarga maupun tetangga yang berkunjung ke rumahnya". Sandal jepit berhenti berbicara sejenak dan membiarkan sang sepatu menikmati pujiannya.

"Tetapi sepatu yang terhormat, kau hanya menemaninya di didalam kesemuan, pergi ke kantor maupun ke undangan-undangan pesta untuk sekedar sebuah kebanggaan. Kamu hanya digunakan sesekali saja. Bedakan dengan aku. Aku siap menemani kemana saja pemakaiku pergi, bahkan saya sangat loyal meski digunakan ke toilet ataupun kamar mandi. Aku memunculkan kerinduan bagi pemakaiku. Setelah beliau seharian dalam cengkeraman keindahanmu, maka insan akan segera merindukanku. Karena apa wahai sepatu?. Karena saya memunculkan kenyamanan dan kelonggaran. Aku tidak membutuhkan perhatian dan perawatan yang spesial. Dalam kamus kehidupanku, bila kita ingin membuat orang senang maka kita harus membuat kenyamanan untuknya", Sandal jepit berkata dengan antusias dan membiarkan sang sepatu terpana.

"Sepatu ! Sahabatku yang terhormat, untuk apa kehebatan kalau sekedar untuk dipamerkan dan menimbulkan dampak ketakutan untuk kehilangan. Untuk apa kepandaian dikeluarkan hanya untuk sekedar mendapat kekaguman." Sepatu mulai tersihir oleh ucapan sandal jepit.

"Tapi bukankah menyenangkan bila kita dikagumi banyak orang", jawab sepatu mencoba mencari pembenar atas posisinya.

Sandal jepit tersenyum dengan bijak "Sahabatku! ditengah kekaguman bergotong-royong kita sedang membuat tembok pembeda yang tebal, semakin kita ingin dikagumi maka bergotong-royong kita sedang membangun temboknya"

Dari pintu toko nampak sang pramuniaga tergesa-gesa mengambil sandal jepit lantaran ingin bersegera mengambil air wudhu. Sambil tersenyum senang sandal jepit berbisik kepada sang sepatu

"Lihat sahabatku, bahkan untuk berbuat kebaikanpun insan mengajakku dan meninggalkanmu"

Sepatu menatap kepergian sandal jepit ke mushola dengan penuh kekaguman seraya berbisik perlahan "Terima kasih, engkau telah memperlihatkan pelajaran yang berharga sahabatku, sandal jepit yang terhormat".

Note: Artikel ini berasal dari aneka macam sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya alasannya ialah sudah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik orisinil yang sudah bersusah payah lagi tulus membuat artikel ini. Aamiin. 
ETAKKAN KODE ADSENSE YANG SUDAH DI PARSE DI SINI