- Tundukanlah Hatimu
Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,
Hasan Al-Bashri seorang ulama’ terkemuka yang berasal dari Bashrah, Iraq menyaksikan seorang perjaka tiba kepada seorang dokter yang menanyakan kasus berikut :
Wahai dokter, apakah tuan mempunyai resep atau obat mujarab yang bisa menghapuskan
dosa-dosa dan menyembuhkan penyakit hati?
Doktor itu menjawab : Ya!
Pemuda itu berkata lagi : Berikan pada saya resep mujarab itu!
Doktor berkata : “Ambillah sepuluh materi pelebur dosa itu :
SEPULUH BAHAN PELEBUR DOSA
PERTAMA :
Ambillah akar pohon rasa ‘fakir’ dan berhajat kepada Allah bersama dengan akar kerendahan hati yang tulus dan tulus kepada Allah.
KEDUA :
Jadikan ‘taubat’ sebagai campurannya.
KETIGA :
Lalu masukkan ia dalam wadah ‘ridha’ atas semua ketentuan dan takdir Allah.
KEEMPAT :
Campurkan dengan gabungan ‘qana’ah’ rasa puas dengan apa yang telah Allah berikan
kepada kita.
KELIMA :
Masukkan dalam kuali ‘takwa’.
KEENAM :
Tuangkan ke dalamnya air ‘rasa malu’.
KETUJUH :
Lalu didihkanlah dengan api ‘cinta’.
KELAPAN :
Kemudian masukkan dalam adonan ‘syukur’.
KESEMBILAN :
Serta keringkan dengan kipasan ‘harap’.
KESEPULUH :
Lalu jadinya minumlah dengan sendok ‘pujian’.
Jika engkau bisa melakukannya pastilah engkau bisa mencegah penyakit dan banyak sekali ujian samada di dunia mahupun akhirat” terang doktor itu.
APABILA HILANG RASA FAKIR
Ramai orang yang melaksanakan dosa dan kesalahan terhadap Allah kerana ia merasa cukup dengan kemampuan dirinya dan seperti tidak lagi memerlukan (rasa fakir) kepada sesiapapun, termasuk pada Yang Maha Kaya.
Dia beranggapan bahwa dirinya bisa melaksanakan semua kasus dengan :
a. Kekuatannya.
b. Kemampuannya.
c. Potensi dirinya.
d. Tenaga dirinya.
Dia merasa bahwa semua yang ia dapatkan yaitu hasil dari :
1. Kekuatan fikirannya.
2. Kemampuan ilmunya.
3. Kejernihan pengiraannya.
4. Kematangan perhitungannya.
Inilah yang berlaku kepada Qarun yang arogan dengan harta yang dimilikinya yang kemudiannya Allah turunkan azab kepadanya dengan ditelankannya ia oleh bumi yang tidak lagi suka pada :
a. Kecongkakannya.
b. Kesombongannya.
c. Keangkuhannya.
yang dipamerkannya sehingga berbagi bumi merasa marah.
APABILA HILANG RASA RIDHA
Sumber dosa lainnya yaitu kerana orang itu ‘tidak ridha’ dengan apa yang Allah menetapkan pada dirinya.
Sering kali dari bibirnya keluar keluhan dan bahkan kritikan kepada Allah kenapa Allah tidak memperlihatkan yang “terbaik” :
1.Menurut pandangannya.
2.Menurut persepsinya.
3.Menurut pemikirannya.
Dia menyangka bahwa apa yang ia alami saat ini :
1.Tidaklah sesuai bagi dirinya.
2.Tidak patut untuk dirinya.
3.Tidak layak untuk diterima.
Dia seperti lebih tahu dari Allah Yang Maha Tahu yang mengetahui dengan terperinci semua kasus samada yang baik mahupun yang jelek bagi hambaNya.
Inilah yang berlaku kepada Qabil tatkala menuntut ayahnya supaya ia dikahwinkan dengan adik kembarnya padahal Allah swt telah memilih keputusan yang lain untuknya.
Lambat kembali kepada Allah merupakan penyebab lain dari tidak terhapusnya dosa-dosa yang kita lakukan.
BERTAUBATLAH!
Berlaku mendapan dosa kerana seringkali kita menunda ‘taubat’ yang sepatutnya kita lakukan dengan cepat.
Padahal Allah swt memerintahkan kita untuk segera merapatkan diri kepada Allah sehabis beberapa usang kita telah menjauhinya.
Getarkanlah hati kita semua dengan kesesalan di atas semua kesalahan yang kita lakukan.
Mereka seperti tidak tahu bahwa Allah swt sentiasa mendapatkan taubat hambaNya dan Allah sangat bahagia dengan taubat mereka.
Ini sebagaimana firman Allah swt :
“Tidakkah mereka mengetahui, bahu-membahu Allah mendapatkan taubat dari hamba-hambaNya dan mendapatkan sedekah, dan bahu-membahu Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?” (QS At-Taubah : 104)
APABILA HILANG RASA SYUKUR
Rasa tidak puas dengan apa yang Allah berikan pada kita merupakan penyakit kronik yang melahirkan :
1. Buruk sangka kepada Allah.
2. Menyangkal kehendak Allah.
3. Menyalahkan Allah.
Rasa tidak puas dengan kurniaan Allah akan mengecilkan rasa ‘syukur’ kita kepadaNya dan bahkan satu saat akan memadamkannya.
APABILA HILANG RASA QANA’AH
Lenyapnya rasa ‘qana’ah’ di atas segala kurniaanNya akan membuahkan ketamakan dan ketamakan akan melahirkan kezaliman-kezaliman manakala dari kezaliman akan memunculkan kerosakan-kerosakan yang akan menghancurkan susunan kehidupan.
SEMARAKKAN RASA TAKWA
Jika dalam diri kita telah ada rasa kefakiran, rasa ridha dan qana’ah dan taubat maka semangat ‘takwa’ kepada Allah hendaknya kita pupuk terus menerus dan kita bina dengan saksama.
Ini yaitu kerana ketakwaan itu laksana sebuah tanaman yang kalau dibina dengan sebaik-baiknya maka ia akan tumbuh subur dan indah dan kalau kita biarkan maka ketakwaan itu akan segera layu dan lesu.
Ketakwaan boleh kita sirami dengan dengan :
a. Rasa takut kepada Allah.
b. Mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an.
c. Puas dengan apa yang ada.
d. Mempersiapkan diri sepenuhnya untuk perjalanan simpulan kita iaitu kematian.
Jadikan ‘takwa’ terus menerus tumbuh, berkembang dan berterusan hingga maut tiba menjelang.
KEKUATAN RASA MALU
Hendaknya kita merangsang ketakwaan kita sehingga kita merasa ‘malu’ untuk melanggar setiap perintah dan larangan Allah samada di khalayak ramai ataupun bersendirian.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kau mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran : 102)
HADIRKAN SEMANGAT CINTA
Ketakwaan kita akan semakin bermakna apabila yang menjadi pendorongnya adalah‘cinta’ (mahabbah) kepada Allah.
‘Cinta’ kepada Allah sepenuh jiwa dan hati yang tidak lagi membuatnya berfikir atau merasa rugi dalam melaksanakan perintah dan anjuranNya.
Semangat cinta yang aben hatinya akan sentiasa menggerakkannya untuk sentiasa :
1. Dekat denganNya.
2. Merapatkan diri kepadaNya.
3. Giat berusaha untuk mencapai ridha dan kasihNya.
4. Meminum melalui cawan rahmatNya.
dalam setiap langkah-langkah hidup dan ukiran sejarahnya.
Rasa cintanya yang menggelegak kepada Allah akan sentiasa berbagi :
a. Hidupnya terasa benar-benar bermakna.
b. Langkahnya penuh niscaya menuju Kekasihnya.
c. Cawan cintanya sentiasa dipenuhi dengan air mata takwa, ridha, qana’ah, taubat, syukur, tawakkal dan sabar.
TINGGIKAN RASA HARAP
Bagi para pencinta, yang di’harap’kannya bukan lagi dirinya tapi Zat yang dicintainya dan ia :
1. Larut dalam gelombang kasihNya.
2. Larut dalam rahmatNya.
3. Masuk dalam dakapan ridhaNya.
PUJIAN YANG TIADA BATAS
Akhirnya kebanggaan yang setinggi-tingginya hendaklah diangkat kepada Zat yang memang berhak untuk itu.
Oleh yang demikian, ramuan kefakiran kepada Allah yaitu :
Taubat + Ridha + Qana’ah + Takwa + Malu + Cinta + Syukur + Harap + Pujian kepada Allah.
Di mana ianya akan membersihkan dosa kita serta mencairkan kesalahan kita.
Yakinlah bahwa resepi ini, selain bisa menghapuskan dosa kita, ia juga akan menambah kesejukan keimanan kita serta menambah tenaga keislaman kita dan memantapkan akar ihsan kita.
Selamat mencoba dan insyaAllah kita akan merasai khasiatnya dengan hasil jiwa yang segar dan jernih serta dosa yang minima setiap hari.
Ya Allah, berilah fasilitas kepada kami untuk kami memakai ubat dan resepi dariMu yang cukup berkesan untuk mengakibatkan rasa fakir dan bergantung kepadaMu, menghapuskan segala dosa-dosa kami, menambah kesejukan keimanan kami serta memantapkan hakikat ihsan kami terhadapMu.
Amienn Ya Rabbal Alamienn
Note: Artikel ini berasal dari banyak sekali sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya alasannya yaitu telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik orisinil yang sudah bersusah payah lagi tulus menciptakan artikel ini. Aamiin. ETAKKAN KODE ADSENSE YANG SUDAH DI PARSE DI SINI
Labels:
lainnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)