, Nasihat Hari Kiamat

LETAKKAN KODE ADSENSE YANG SUDAH DI PARSE DI SINI


Sesungguhnya keagungan Allah sang pencipta tidak sekadar membuat kemudian mengakhiri kehidupan semua makhluk di dunia ini saja. Kendati demikian, tirai hitam yang menutupi hati orang-orang kafir belum tersingkap jua.
                Kehidupan insan bukan di dunia saja. Di dunia ada orang yang zalim, ada orang yang membunuh, ada orang yang berbuat sewenang-wenang. Kita sering melihat, orang yang adikara hidup bergelimang kemewahan dan kekuasaan. Dalam keadaan ibarat itu, ke mana perginya pengaduan orang-orang yang dizalimi? Ke mana perginya derita orang-orang yang tertindas? Apakah penderitaan dan kesengsaraan mereka ditelan bumi begitu saja bersama kematian mereka ?
                Sesungguhnya keadilan mengharuskan adanya hari Kiamat. Kebaikan memang tidak selalu mendapat kemenangan di dunia ini. Tak jarang kejahatan berhasil mengkordinir bala tentaranya dan membunuh kebaikan.
                Apakah kejahatan ibarat itu dibiarkan berlalu tanpa ada hukuman? Sebuah kezaliman yang teramat besar kalau kita beranggapan bahwa hari simpulan zaman tidak akan pernah datang. Allah mengharamkan kezaliman atas diri-Nya, dan Allah juga melarang kezaliman dilakukan di antara hamba-hambanya. Di antara bentuk kesempurnaan keadilan Allah ialah adanya hari kiamat, hari hisab, & hari pembalasan.
                Demikiankah eksistensi hari kiamat. Di hari simpulan zaman nanti, semua persoalan insan di dunia digelar dihadapan Allah sang pencipta. Masalah-masalah tersebut dibahas kembali, dan Allah sendiri yang akan mengadilinya.
                Itulah urgensi pertama hari kiamat. Hari simpulan zaman bekerjasama dengan keadilan Allah. Urgensi lain dari hari simpulan zaman bekerjasama dengan sikap manusia. Sesungguhnya hari kiamat, kebangkitan insan dari alam kubur, menunggu hisab, berjumpa pahala/siksa, masuk surge/neraka, ialah keyakinan yang menggantungkan pandangan dan hati insan ke alam lain pasca alam dunia. Maka dari itu, insan tidak berhak berbuat adikara di dunia, terlalu berharap dengan dunia, bersikap egois, atau bersusah hati sebab belum mendapat ganjaran dari amal yang dilakukan sebab umurnya yang pendek di dunia. Karena itu pulalah insan diciptakan dari tanah liat, kemudian Allah meniupkan ruh kepadanya. Barangkali, persimpangan jalan antara ketundukan terhadap bayangan dunia beserta nilai-nilai kemewahannya, dengan menggantungkan diri terhadap nilai-nilai Allah yang agung dan nilai-nilai yang selaras dengan kemanusiaan terkumul dalam keimanan terhadap Hari Kiamat.

Dirangkum oleh Ahmad Zaki Yusuf dari buku Nabi-Nabi Allah  -Ahmad Bahjat-
ETAKKAN KODE ADSENSE YANG SUDAH DI PARSE DI SINI